RADARSALEM - Buntut dari masalah financial fair play, Juventus masih dibayangi hukuman UEFA. Juve kini rela dicoret dari UEFA Conference League musim depan!
Musim lalu, UEFA menginvestigasi Juventus yang kedapatan melanggar financial fair play. Itu terkait, pemalsuan nilai transfer pemain dan keuntungan modal.
Selain itu, Juventus kedapatan hanya memotong sebulan gaji pemain ketika Pandemi Corona padahal perjanjiannya tiga bulan. Pembayaran itu diduga tak ada dalam laporan keuangan, sehingga lepas dari pajak.
Buntut dari masalah financial fair play, Juventus masih dibayangi hukuman UEFA. Juve kini rela dicoret dari UEFA Conference League musim depan!
Musim lalu, UEFA menginvestigasi Juventus yang kedapatan melanggar financial fair play. Itu terkait, pemalsuan nilai transfer pemain dan keuntungan modal.
Selain itu, Juventus kedapatan hanya memotong sebulan gaji pemain ketika Pandemi Corona padahal perjanjiannya tiga bulan. Pembayaran itu diduga tak ada dalam laporan keuangan, sehingga lepas dari pajak.
Juventus akan mengalah ke UEFA. Mereka rela dicoret dari kompetisi UEFA Conference League dan memberikan tiketnya ke Fiorentina (yang musim lalu posisinya di bawah Juve).
Bianconeri mau coba berdamai dengan UEFA. Kehilangan tempat di UEFA Conference League pun dinilai tidak akan terlalu berpengaruh besar pada perihal gengsi klub.
Corriere dello Sport melaporkan lebih lanjut, bahwa cabutnya Juve dari UEFA Conference League dapat menjaga peluang klub untuk terhindar dari sanksi yang lebih besar. Sanksi berupa dilarang main di Liga Champions musim 2024/2025!
Ya, pihak UEFA masih terus lakukan investigasi. Maka sekali lagi, Juve mau 'baik-baikin' UEFA, agar tidak dihukum lebih berat lagi.