RADARSALEM - Threads tampaknya benar-benar menjadi ancaman bagi Twitter. Setelah berbagai informasi yang menyebut pendaftar Threads yang melesat, kini muncul kabar kalau trafik pengguna Twitter merosot.
Informasi ini berasal dari CEO Cloudflare Matthew Prince yang menunjukkan grafik penurunan trafik Twitter sejak Januari 2023, dan titik terendahnya terjadi pada bulan Juli 2023.
Prince tak menjelaskan lebih lanjut soal grafik penurunan trafik Twitter ini. Namun yang jelas, penyedia layanan data analitik lain seperti Ahrefs dan Statista menunjukkan data yang serupa.
Menurut Statista, jumlah pengunjung Twitter bulanan secara global turun dari 6,9 miliar pada Januari 2023 menjadi 6,4 miliar pada April 2023, demikian dikutip detikINET dari Slashgear, Senin (10/7/2023). Artinya, Twitter sudah kehilangan 500 juta pengunjung bulanan.
Selain dari penyedia layanan data analitik, ada juga sejumlah pengguna yang mengeluhkan penurunan akses ke kontennya dari Twitter. Yaitu sejak Twitter melakukan sejumlah perubahan kontroversial, seperti menyetop API gratis, melakukan shadow blocking, dan juga membatasi kicauan yang bisa dibaca oleh pengguna.
Salah satunya adalah @amazinggamepro yang mengeluhkan impresinya menurun 40% dan trafik pengunjung dari Twitter turun 70%.
Di sisi lain, Meta yang baru merilis Threads sedang menikmati kedatangan pengguna baru untuk platform yang mirip Twitter tersebut. Saat ini tercatat Threads sudah mempunyai 100 juta pengguna baru, tak sampai empat hari sejak layanan tersebut dirilis.
Dengan begitu, kenaikan jumlah pengguna Threads ini sudah lebih cepat dari ChatGPT, yang mencatatkan 100 juta pengguna dalam dua minggu sejak pertama dirilis.
Namun harus diakui, Threads masih punya banyak kelemahan. Misalnya linimasa yang tak bisa diatur secara kronologis, alias hanya bergantung pada algoritma. Alhasil kebanyakan linimasa pengguna saat ini dipenuhi postingan dari brand, influencer, ataupun artis.