RADARSALEM - Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang dikepalai Surya Paloh menyatakan tetap konsisten mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang.
Surya juga mengungkapkan bahwa fokus Nasdem saat ini, bukan lagi menambah partai koalisi, melainkan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Anies Baswedan yang ia sokong bersama dengan PKS dan Demokrat.
Menurutnya, tiga parta pendukung Anies yang masuk ke dalam Koalisi Perubahan masih solid. Kendati begitu, Surya tak menutup pintu bagi partai lain untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan dan mendukung Anies sebagai capres.
Sosok Surya sendiri merupakan konglomerat yang lama berkecimpung di dunia bisnis dan memilih untuk terjun ke dunia politik. Ia dikenal luas denagaj pengusaha yang memiliki media kakap.
Seperti diketahui, Surya merupakan Ketua Umum Partai Nasdem. Sebelum mendirikan Partai Nasdem pada tahun 2011, Surya bernaung di bawah Partai Golkar.
Ia sebelumnya juga merupakan seorang pengusaha yang bergerak di berbagai bidang. Harta kekayaan Surya pada tahun 2018 mencapai Rp 8,74 triliun. Ini menempatkan bos Media Group tersebut sebagai orang terkaya ke-77 dari 150 orang di Indonesia versi Globe Asia.
Surya Paloh memiliki perusahaan media diantaranya, Metro TV dan Media Indonesia.
Jauh sebelum menjadi bos media kakap, pria dengan nama panjang Surya Dharma Paloh sudah sejak lama berkiprah dalam dunia bisnis.
Ia merupakan anak dari pasangan Daud Paloh dan Nursiah Paloh. Dia lahir di Banda Aceh 16 Juli 1951 namun besar di Sumatra Utara. Di Medan dia berkembang menjadi seorang pengusaha.
Mengutip detikcom, Surya saat sedang mengenyam pendidikan di sekolah, sering berjualan mulai dari karung goni, teh hingga ikan asin yang dia beli dari dua orang sahabatnya. Dia juga menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Islam Sumatra Utara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Sejak muda Surya memang dikenal aktif berorganisasi.
Meski begitu dia juga pernah merasakan bekerja. Saat masih SMA, Surya sempat bekerja di Travel Biro Seulawah Air Service. Hasratnya berpolitik sama besarnya dengan hasrat menjadi pengusaha.
Surya pun serius menjalani usaha dengan mendirikan perusahaan yang menjual berbagai jenis jasa. Dia juga diketahui sempat mendirikan perusahaan jasa boga yang kini menjadi perusahaan catering terbesar.
Tak puas dengan kesuksesannya di bidang boga, Surya melihat ada peluang di bidang usaha media. Awalnya dia mendirikan Surat Kabar Harian Prioritas. Namun medianya itu harus berakhir karena dicabut SIUPP-nya oleh pemerintah.
Namun hal itu tidak membuatnya kapok. Surya Paloh justru semakin bernafsu untuk mengembangkan bisnis media. Pada 1989 dia bekerjasama dengan Yously Syah untuk mengelola Media Indonesia. Dia juga menghidupkan kembali Majalah Vista bersama dengan Achmad Taufik.
Bisnis medianya semakin berkembang. Tak hanya media cetak, Surya Paloh juga memiliki media televisi Metro Tv dan berbagai media online.
Lewat grup medianya, ia juga berkecimpung di industri makanan dan katering. Ia mendirikan PT Indocater pada tahun 1978.
Grup bisnisnya juga merambah juga ke industri perhotelan. Yakni, melalui anak perusahaannya Media Group Hospitality, Surya memiliki sejumlah hotel di Indonesia.
Antara lain, InterContinental Bali Resort, The Papandayan dan The Media Hotel, and Tower.
Surya juga menjajaki sektor pertambangan. Antara lain di PT Emas Mineral Murni, di PT Pusaka Marmer Indahraya (PUMARIN) melalui PT Surya Energy Raya. Selain itu, Media Group juga bekerja sama dengan PT China Sonangol Media Investment (CSMI) sejak 2009