RADARSALEM - Pindah dari Jakarta ke Bali demi menyelesaikan program kuliah S1 bukanlah hal yang mudah bagi model Sherin Adiwilaga. Sebab, dara kelahiran Pekalongan ini harus rela memulai kebiasaan baru dengan menyesuaikan keadaannya sebagai seorang anak magang.
Tak punya banyak uang di tengah gaya hidup serba hedon, Sherin cukup menahan diri. Kendati begitu, ia bersyukur jalannya jadi kreator konten juga terbuka.
"Pas baru banget pindah ke Bali suka bingung mau ngapain, karena lifestyle di sini lumayan tinggi tapi salary-ku jadi anak magang nggak banyak," ujar wanita lulusan Marketing Komunikasi Universitas Binus Nusantara.
"Cuma puji Tuhan aku malah ditawari jadi model photoshoot dan endorse produk. Sekarang makin berkembang mulai dari foto katalog, undangan visit beach club, villa, resto, dan cafe bar," tambahnya.
Jalan 3 tahun berada di Bali dan hidup mandiri, Sherin yang kini punya dua pekerjaan, model dan kreator konten, mulai mahir membagi waktu.
"Karena tinggal di Bali, aku jadi harus mandiri, bisa manage waktu biar semuanya ke-handle. Aku biasa kelarin kerjaan di hari weekdays," ujarnya.
Ia yang kini tengah gemar bikin konten review tempat makan juga mulai membiasakan diri berolahraga. Sherin mengaku takut jika beratnya terus naik.
Sadar penampilannya berpengaruh pada konten, ia juga cukup telaten menjaga badan. Sherin bahkan sampai diet dengan merinci segala hal demi targetnya.
"Lagi banyak sekali membuat konten review restoran, kalau aku nggak workout, pastinya badan aku bisa gendut. Aku imbangi dengan olahraga biar bugar," kata Sherin.
"Aku juga diet, aku set goals-nya, susun menu masakan seminggu full, catat bahan, masak sendiri, dan sebelum makan timbang dulu porsi dan kalorinya," pungkasnya.