• Jelajahi

    Copyright © Radarsalem.Com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Terpopuler

    Week

    Months

    Year

    Iklan5

    ATHENA-REVIEW-1

    Iklan4

    ATHENA-REVIEW-1

    Iklan 3

    ATHENA-REVIEW-1

    Iklan2

    ATHENA-REVIEW-1

    Iklan

    ATHENA-REVIEW-1

    Iklan

    Marak Judi Online, Menkominfo Kasih Pesan Pedas ke Influencer

    14 Agustus 2023, 00:03 WIB Last Updated 2023-08-13T17:03:00Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    RADARSALEM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) meminta para influencer untuk tidak mempromosikan judi online. Sebab, dampak negatifnya kepada rakyat kecil sangat besar.

    "Makanya selebritas-selebritas atau pesohor kita ini jangan mempromosikan judi online karena daya rusaknya mengerikan untuk nasib bangsa Indonesia," kata Budi dalam acara Road to Indonesia Startup Ecosystem Summit 2023 di YouTube KemenkopUKM, Jumat (11/8/2023).


    Menurut data PPATK di 2017, perputaran nilai uang di judi online mencapai Rp 2 triliun. Angka itu melonjak 50 kali lipat di 2022 sebesar Rp 100 triliun.


    Belum lagi, daya rusak yang ditimbulkan bagi para pelaku judi online. Ia mengungkap bahwa masyarakat yang berprofesi sebagai supir ojek online (ojol) banyak yang terjebak dalam dunia judi online.


    Bahkan uang yang dikeluarkan masyarakat untuk ikut judi online cukup fantastis, bisa mencapai Rp 10,8 juta setahun.


    "Karena daya rusaknya sangat luar biasa, bayangin sehari itu 30 ribu rupiah, sebulan 900 ribu, setahun 10,8 juta rupiah. Dan yang kena rakyat kecil, supir ojol dan lainnya. Mari berperang bersama sama." jelasnya.


    Ditemui dalam kesempatan yang berbeda, Budi menjelaskan penindakan hukum akan dilakukan pada seluruh ekosistem judi online. Mulai dari pengembang bandar, sponsor, pihak yang mempromosikan, dan pihak di belakang kegiatan tersebut.


    Budi juga mengomentari streamer yang diberi dana atau 'disawer' oleh platform judi online. Dia tak berkomentar banyak namun hanya mengatakan akan melihat pola kerjanya.


    "Jadi ini semua pekerjaan apa komprehensif. Jadi kita kepung semuanya nanti termasuk juga soal penindakan hukum." pungkasnya.


     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Bisnis

    +