RADARSALEM - Spotify mengumumkan kenaikan harga paket premium. Kebijakan tersebut berlaku secara global, termasuk Indonesia.
Perusahaan beralasan lanskap pasar layanan streaming terus berkembang sejak layanan mereka dilluncurkan 2008 silam. Kenaikan harga layanan premium ini dapat membantu Spotify memberikan nilai lebih kepada penggemar dan artis.
"Seiring dengan upaya kami untuk terus mengembangkan platform, kami memperbarui harga Premium agar kami bisa terus berinovasi dalam kondisi pasar yang terus berubah. Pembaruan ini akan membantu kami terus memberikan kualitas terbaik kepada penggemar.," ujar pihak Spotify dalam pengumuman resminya
Berikut daftar negara yang terkena kebijakan kenaikan harga paket premium Spotify:
Andorra, Albania, Argentina, Austria, Australia, Bosnia dan Herzegovina, Belgia, Bulgaria, Brasil, Kanada, Chili, Kolombia, Kosta Rika, Siprus, Denmark, Ekuador, Estonia, Spanyol, Finlandia, Prancis, Inggris, Yunani, Guatemala, Hong Kong, Kroasia, Indonesia, Irlandia, Israel, Islandia, Italia, Lituania, Luksemburg, Latvia, Monako, Montenegro, Makedonia Utara, Malta, Meksiko, Belanda, Norwegia, Selandia Baru, Peru, Portugal, Serbia, Swedia, Singapura, Slovenia, Slovakia ia, San Marino, Thailand, Türkiye, Amerika Serikat, Kosovo.
Sejak merilis pengumuman kenaikan harga, Spotify akan mengirimkan email ke seluruh pengguna. Pantauan detikINET, layanan streaming musik asal Swedia ini belum mengirimkan email perubahan harga layanan premium ke penggunanya di Indonesia. Mereka pun belum mengubah daftar harga paket premium di situsnya.
Spotify mengatakan pengguna akan diberikan masa tenggang selama dua bulan sebelum harga baru mulai berlaku, kecuali kalau mereka membatalkan sebelum masa tenggang berakhir. Jika pengguna tidak berkenan, Spotify masih menyediakan layanan gratis namun terdapat iklan dan tidak dapat diunduh untuk didengar secara offline.
